CUSHING SYNDROME DAN CUSHING DISEASE
Cushing syndrome adalah segala
kelainan atau gejala yang muncul ketika tubuh tepapar hormon kortikosteroid
dalam dosis tinggi. Kelainan ini dapat terjadi apabila tubuh terlalu banyak
mengonsumsi kortisol atau hormon steroid. Dalam keadaan normal tubuh sendiri
sudah memproduksi hormon kortikosteroid dalam dosis fisiologis atau normal.
Hormon kortikosteroid ini diproduksi oleh kelenjar adrenal yang terletak diatas
ginjal.
Penyebab
Penyebab dari cushing syndrome
ini dibagi menjadi dua, yaitu penyebab eksogen dan endogen. Penyebab eksogen
biasanya adalah karena terlalu banyak mengonsumsi obat-obatan yang mengandung
kortikosteroid seperti obat asma atau obat rematik (radang sendi). Selain
obat-obatan, beberapa produk seperti seperti jamu atau herbal ada yang
disinyalir mengandung kortikosteroid. Sehingga mengonsumsi produk tersebut
secara berlebihan dan dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan penyakit
ini.
Penyebab endogen oleh karena
tubuh itu sendiri yang menghasilkan hormon kortisol secara berlebihan. Penyebab
endogen biasanya didasari oleh adanya penyakit lain seperti cushing disease
yaitu kelenjar pituitary yang menghasilkan terlalu banyak hormon ACTH, selanjutnya
hormone ACTH ini akan merangsang kelenjar adrenal untuk menghasilkan
kortikosteroid. Kelenjar pituitary ini terletak di dalam kepala tepatnya di
atas batang hidung di dalam dahi. Penyakit cushing disease biasanya disebabkan
karena adanya tumor pada kelenjar pituitary tersebut.
Penyebab endogen juga bisa
berasal dari tumor pada kelenjar adrenal itu sendiri dan adanya tumor di tempat
lain yang dapat memproduksi hormon kortikosteroid (pankreas, thyroid,
paru-paru).
Gejala dan Tanda
Gejala dan tanda yang muncul pada
pasien dengan cushing syndrome diantaranya
1. Kegemukan
pada tubuh bagian atas (diatas pinggang) dengan lengan dan tungkai yang kurus.
2. Wajah
membulat / tembem, memerah (moon face)
3. Pada
anak-anak terjadi gangguan kecepatan pertumbuhan
4. Pada
kulit bisa terjadi infeksi atau jerawat, terdapat striae warna ungu pada perut,
paha, dan, payudara, kulit juga menjadi mudah memar
5. Pada
otot terjadi kelemahan
6. Pada
tulang terjadi nyeri, nyeri tulang punggung, tulang mudah patah
7. Pada
bahu dan tengkuk terdapat timbunan lemak sehingga terlihat tengkuk dan bahu
meninggi (buffalo hump)
8. Pada
wanita biasanya terjadi pertumbuhan rambut berlebihan pada wajah, leher, dada,
perut dan paha. Ditambah terjadi gangguan siklus menstruasi menjadi tidak
teratur atau bahkan berhenti
9. Pada
pria terjadi impotensi dan penurunan hasrat seksual
10. Sering
sakit kepala, mudah lelah, peningkatan rasa haus dan sering kencing.
11. Rasa
depresi, cemas, atau perubahan pada perilaku
Diagnosis dan Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan untuk menegakkan
diagnosis cushing syndrome diantaranya adalah :
1. Pemeriksaan
gula darah biasanya tinggi
2. Pemeriksaan
hitung sel darah putih tinggi
3. Pemeriksaan
kadar kolesterol dan trigliserida tinggi, HDL rendah
4. Kadar
potassium (kalium) dalam darah rendah
5. Kadar
kortisol serum
6. Kadar
ACTH
7. CT
scan abdomen
8. MRI
kelenjar pituitary
9. Pemeriksaan
densitas tulang (dual x-ray absroptiometry (DEXA))
Pemeriksaan penunjang lain yang
penting diantaranya
1. Tes
urin 24 jam bebas kortisol
2. Tes
saliva kortisol
3. Tes
darah Low-dose dexamethasone suppression test (LDDST)
4. Corticotropin
releasing hormone stimulation test
5. Test
darah HDDST
Penatalaksanaan pasien dengan
cushing syndrome diantaranya adalah
1. Jika
penyebab eksogen : Jika penyebabnya adalah karena konsumsi kortikosteroid yang
berlebihan, maka penatalaksanaannya adalah dengan menurunkan dosis kortikosteroid
secara bertahap. Penurunan dosis ini harus dilaksanakan dan diprogram langsung
oleh dokter.
2. Jika
penyebab endogen : Penyebab endogen berupa tumor membutuhkan penatalaksanaan
berupa operasi pada tumor tersebut. Operasi ini sangat diperlukan mengingat
penyebab utama harus disingkirkan. Tumor dapat menjadi ganas atau jinak. Jika
diperlukan selain operasi juga dilakukan kemoterapi dan radioterapi apabila
tidak semua tumor dapat diambil dengan operasi. Dapat pula diberikan
steroidogenesis inhibitor atau glukokortikoid antagonis. Somatostatin analog juga dapat digunakan dalam
terapi dan sudah disetujui oleh FDA. Somatostatin analog bekerja dengan
mengaktivasi somatostatin reseptor sehingga menurunkan produksi kortikosteroid.
Obat-obat penghambat steroidogenesis atau disebut steroidogenesis inhibitor
diantaranya metyrapone, trilostane, mifepristone, dan ketoconazole.
Kesimpulan
Cushing syndrome dan cushing disease berbeda berdasarkan penyebabnya.
Cushing disease disebabkan oleh tumor pada hipofisis, sedangkan cushing
syndrome merupakan kumpulan gejala yang disebabkan oleh konsumsi kortikosteroid
berlebihan dalam waktu lama dan atau disebabkan oleh cushing disease. Diagnosis
penyakit ini ditegakkan dengan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
laboratorium dan pentalaksanaannya tergantung dari penyebabnya.
Referensi
1. Stewart PM, Krone NP. The adrenal cortex. In:
Kronenberg HM, Shlomo M, Polonsky KS, Larsen PR, eds. Williams Textbook of
Endocrinology. 12th ed. Philadelphia, Pa: Saunders Elsevier;2011:chap 15.
2. McGee
S. Cushing syndrome. In: Evidence-Based Physical Diagnosis. 3rd ed.
Philadelphia, Pa: Elsevier Saunders. 2012:chap 13.
3. Susmeeta
TS, Nieman LK. Cushing's syndrome: all variants, detection, and treatment.
Endocrinol Metab Clin N Am. 2011;40:379-391
4.
Gail K Adler, MD, PhD. Cushing Syndrome
Treatment & Management. Updated 2014. http://emedicine.medscape.com/article/117365-treatment
Tidak ada komentar:
Posting Komentar