Selasa, 19 Agustus 2014

ISPA

ISPA non Pnuemonia / Common Cold / Flu
dr. Denny
Definisi
Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) adalah penyakit saluran pernafasan atas atau bawah, biasanya menular, yang dapat menimbulkan berbagai spectrum penyakit yang berkisar dari penyakit tanpa gejala atau infeksi ringan sampai penyakit yang parah dan mematikan, tergantung pada patogen penyebabnya, faktor lingkungan, faktor pejamu. Timbulnya gejala biasanya cepat, yaitu dalam waktu beberapa jam sampai beberapa hari.  Gejalanya meliputi demam, batuk, nyeri tenggorok, pilek, sesak nafas, mengi, atau kesulitan bernafas (WHO, 2007). Nama lain dari ISPA diantaranya dikenal dengan Common cold atau FLU.
Menurut Depkes RI (2007) ISPA adalah infeksi saluran pernapasan akut, istilah ini meliputi tiga unsur yakni infeksi, saluran pernapasan dan akut. Dengan pengertian sebagai berikut:
infeksi adalah masuknya kuman atau mikro organisme kedalam tubuh manusia dan berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit.
Saluran pernapasan adalah organ dari hidung hingga alvioli serta organ adneksanya seperti sinus-sinus rongga telinga tengah dan pleura.
Infeksi akut adalah infeksi yang berlangsung selama 14 hari diambil untuk menunjukan peroses akut. Meskipun beberapa penyakit yang dapat digolongkan dalam ISPA proses ini berlangsung lebih dari 14 hari.
Klasifikasi
Infeksi saluran pernafasan akut dibagi menjadi dua yaitu ISPA non pneumonia dan ISPA pneumonia. Hal ini disebabkan karena pada pneumonia proses infeksi mengenai alveoli paru-paru. Pada anak, infeksi pada jaringan alveoli ini disertai dengan infeksi pada bronkus yang disebut dengan bronkopneumonia. ISPA non pneumonia biasanya lebih ringan dibandingkan dengan ISPA pneumonia. ISPA pneumonia disertai sesak nafas (IDAI, 2008).
Etiologi (Penyebab)
Patogen yang menyebabkan ISPA non pneumonia diantaranya adalah dari golongan virus : Rhinovirus, respiratory syncytial virus, parainfluenza virus, severe acute respiratory syndrome associated corona virus (SARS-CoV), dan virus influenza. Penyebab bakteri diantaranya : Haemophilus influenza, Staphylococcus, Legionella, Streptococcus pneumonia, Pseudomonas, , Klebsiella. Bakteri-bakteri tersebut juga sering menjadi penyebab pneumonia.
Penyebab dari golongan virus merupakan yang paling sering menjadi epidemi dan pandemic di fasilitas pelayanan kesehatan. Namun demikian, mengingat faktor lingkungan dan faktor pejamu yang sering tidak mendukung eradikasi virus ini, seringkali infeksi virus ini juga ditunggangi oleh bakteri.

Gejala dan Tanda
Gejala dan tanda terkena penyakit ISPA ini diantaranya adalah:
1.       Demam, biasanya suhu tubuh diatas 38oC
2.       Batuk
3.       Pilek
4.       Nafas cepat (lebih dari 20x/min pada orang dewasa, lebih dari 40x pada anak, lebih dari 50x pada bayi kurang dari 12 bulan)
5.       Sesak nafas
6.       Menggunakan otot-otot bantu nafas secara berlebihan
Gejala sesak nafas dan menggunakan otot bantu nafas jarang terjadi, bisanya terjadi pada ISPA pneumonia.
Diagnosis
Diagnosis dapat ditegakkan dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan penunjang diantaranya adalah foto rontgen dada, pemeriksaan sputum atau dahak namun jarang digunakan dalam menegakkan diagnosis ini.
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan non medikamentosa diantaranya adalah bed rest atau istirahat total, kompres air hangat untuk menurunkan demam, diet gizi seimbang, perbanyak minum air putih, dan hindari udara dingin, debu, dan polusi.
Penatalaksanaan medikamentosa yaitu dengan pemberian obat simptomatis seperti : Paracetamol, CTM, efedrin/pseudoefedrin, prednisone, ambroxol, GG, Dextromethorphan. Untuk menurunkan panas, batuk, pilek, dan inflamasi yang terjadi pada saluran pernafasan atas. Antibiotik biasanya juga diberikan mengingat faktor lingkungan dan faktor pejamu yang mungkin kurang baik. Antibiotik yang umumnya digunakan yaitu amoxicillin, penicillin, atau ampisilin.

Sumber :