ISPA non Pnuemonia / Common Cold / Flu
dr. Denny
Definisi
Infeksi saluran pernafasan akut
(ISPA) adalah penyakit saluran pernafasan atas atau bawah, biasanya menular,
yang dapat menimbulkan berbagai spectrum penyakit yang berkisar dari penyakit
tanpa gejala atau infeksi ringan sampai penyakit yang parah dan mematikan,
tergantung pada patogen penyebabnya, faktor lingkungan, faktor pejamu.
Timbulnya gejala biasanya cepat, yaitu dalam waktu beberapa jam sampai beberapa
hari. Gejalanya meliputi demam, batuk,
nyeri tenggorok, pilek, sesak nafas, mengi, atau kesulitan bernafas (WHO, 2007).
Nama lain dari ISPA diantaranya dikenal dengan Common cold atau FLU.
Menurut Depkes RI (2007) ISPA adalah infeksi saluran pernapasan akut,
istilah ini meliputi tiga unsur yakni infeksi, saluran pernapasan dan akut. Dengan
pengertian sebagai berikut:
infeksi adalah masuknya kuman atau mikro organisme
kedalam tubuh manusia dan berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit.
Saluran pernapasan adalah organ dari hidung hingga alvioli
serta organ adneksanya seperti sinus-sinus rongga telinga tengah dan pleura.
Infeksi akut adalah infeksi yang berlangsung selama 14
hari diambil untuk menunjukan peroses akut. Meskipun beberapa penyakit yang
dapat digolongkan dalam ISPA proses ini berlangsung lebih dari 14 hari.
Klasifikasi
Infeksi saluran pernafasan akut
dibagi menjadi dua yaitu ISPA non pneumonia dan ISPA pneumonia. Hal ini
disebabkan karena pada pneumonia proses infeksi mengenai alveoli paru-paru.
Pada anak, infeksi pada jaringan alveoli ini disertai dengan infeksi pada
bronkus yang disebut dengan bronkopneumonia. ISPA non pneumonia biasanya lebih
ringan dibandingkan dengan ISPA pneumonia. ISPA pneumonia disertai sesak nafas
(IDAI, 2008).
Etiologi (Penyebab)
Patogen yang menyebabkan ISPA non
pneumonia diantaranya adalah dari golongan virus : Rhinovirus, respiratory
syncytial virus, parainfluenza virus, severe acute respiratory syndrome
associated corona virus (SARS-CoV), dan virus influenza. Penyebab bakteri diantaranya
: Haemophilus influenza, Staphylococcus,
Legionella, Streptococcus pneumonia, Pseudomonas, , Klebsiella.
Bakteri-bakteri tersebut juga sering menjadi penyebab pneumonia.
Penyebab dari golongan virus
merupakan yang paling sering menjadi epidemi dan pandemic di fasilitas
pelayanan kesehatan. Namun demikian, mengingat faktor lingkungan dan faktor
pejamu yang sering tidak mendukung eradikasi virus ini, seringkali infeksi
virus ini juga ditunggangi oleh bakteri.
Gejala dan Tanda
Gejala dan tanda terkena penyakit
ISPA ini diantaranya adalah:
1. Demam,
biasanya suhu tubuh diatas 38oC
2. Batuk
3. Pilek
4. Nafas
cepat (lebih dari 20x/min pada orang dewasa, lebih dari 40x pada anak, lebih
dari 50x pada bayi kurang dari 12 bulan)
5. Sesak
nafas
6. Menggunakan
otot-otot bantu nafas secara berlebihan
Gejala sesak nafas dan
menggunakan otot bantu nafas jarang terjadi, bisanya terjadi pada ISPA
pneumonia.
Diagnosis
Diagnosis dapat ditegakkan dengan
anamnesis dan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan penunjang diantaranya adalah foto
rontgen dada, pemeriksaan sputum atau dahak namun jarang digunakan dalam
menegakkan diagnosis ini.
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan non medikamentosa
diantaranya adalah bed rest atau istirahat total, kompres air hangat untuk
menurunkan demam, diet gizi seimbang, perbanyak minum air putih, dan hindari
udara dingin, debu, dan polusi.
Penatalaksanaan medikamentosa
yaitu dengan pemberian obat simptomatis seperti : Paracetamol, CTM,
efedrin/pseudoefedrin, prednisone, ambroxol, GG, Dextromethorphan. Untuk
menurunkan panas, batuk, pilek, dan inflamasi yang terjadi pada saluran
pernafasan atas. Antibiotik biasanya juga diberikan mengingat faktor lingkungan
dan faktor pejamu yang mungkin kurang baik. Antibiotik yang umumnya digunakan
yaitu amoxicillin, penicillin, atau ampisilin.
Sumber :